Ilana Tan, merupakan sosok penulis yang sejati. Mengapa?
Aku teringat tentang ucapanku beberapa waktu yang lalu, tentang - setiap penulis punya latar belakang mereka sendiri-sendiri mengapa terjun ke dunia itu. Ada karena menyalurkan hobi, berkarya atau sebagai tempat bercerita, kabur dari kenyataan pahit kehidupan. Dan yaaaaa.... Ilana Tan mampu menghidupkan sosok penulis yang sebenar-benarnya.
Mungkin semakin berjalannya zaman, penulis pun kian modern. Dikenal oleh pembaca dan khalayak banyak merupakan hal yang lebih baik dari apa pun. Tetapi, Ilana Tan mampu menghadirkan sesuatu yang baru. Mengunci identitas dirinya dan membuat semua orang bertanya akan kemisteriusannya.
Pernah kamu menonton film Nim's Island?
Aku jatuh cinta pada sosok Alex Rover, sang penulis cerita petualangan yang menulis buku best Seller dalam film itu. Tahukah? Tokoh utama laki-laki dalam cerita, sang pahlawan petualangan itu yang bernama Alex Rover sesungguhnya adalah seorang wanita dengan nama lengkap Alexandra Rover.
Dia adalah seorang yang tidak dikenal. Tertutup dan misterius. Tepatnya, dia sangat introvert. Kisah petualangan yang Ia kisah kan di dalam bukunya tidak pernah benar-benar terjadi di hidupnya. Sebatas layar datar elektronik dan media Internet. Ia hanya menjelajah sebatas itu.
Ia tak pernah berjumpa orang lain. Hanya sebatas wilayah apartemennya dan tak melewati teritori itu. Selalu menggunakan Hand sanitizer dalam jumlah yang tidak sedikit dan menulis dengan membuat lingkungannya senyaman mungkin.
Mungkin mereka sama. Dan karena itulah aku jatuh cinta pada keduanya.
Hidup yang didedikasikan untuk menulis dan bukan mengejar popularitas. Mereka - keduanya - membatasi diri untuk membuat zona menulis dan imajinasi itu berbaur dengan alami. Sehingga, menulis tanpa dikenal dan diketahui wujud aslinya, membuat mereka bisa berkelana Kemana pun membawa cerita dan tokoh utama dalam kisahnya mampu mengalirkan kita pada kisah yang alami.
Sungguh, berharap suatu hari aku bisa bertemu Ilana Tan. Seperti halnya aku berharap, Alex Rover itu merupakan wujud penulis yang nyata.
Hasilnya, kita sama-sama menulis, mengidolakan banyak penulis dengan berbagai kisah sejarah dan latar belakang dan punya cerita kita masing-masing mengapa terjun ke dunia itu.
Intinya adalah kita menulis karena kita ingin bercerita. Kita ingin berbagi dan berkisah. Kepada siapa pun, orang-orang dan dunia. Tentang kisah nyata atau nyata dalam imajinasi kita. Setidaknya menulis itu membuat kita hidup. Karena goresan kata yang mampu mengerti setiap alunan perasaan dari kita yang memegang pena dan mengetik keyboard - penulis.
------------------------------------------
HANNA ENKA
No comments:
Post a Comment
Leave comments here!