Monday, July 22, 2013

MY ONLY TRUE LOVE - ICERENICEZZ HANNA (LMCR 2012)




          Namaku Kesya Amanda. Chacha , begitulah teman-teman menyapaku.Aku adalah anak bungsu dari 2 bersaudara.Tepat 3 hari yang lalu aku resmi dinyatakan lulus dari SMA dan sekarang aku akan menikmati liburanku ke ibukota , Jakarta.Itulah hadiah yang ku dapat dari kakakku , Adit.Kedua orang tuaku telah tiada.Aku lama tak berjumpa mereka setelah beberapa hari usai kelahiranku.Kecelakaanlah yang merenggut nyawa orang-orang yang kusayangi itu.Namun , aku selalu mencoba untuk kuat.Didunia ini aku tidak sendiri.Masih ada kakakku Adit , Mbak Nita yang selalu merawatku dari kecil dan teman-temanku yang setia untukku disaat suka maupun duka.
            Tahukah kamu , mengapa aku meminta tiket untuk liburan ke Jakarta kepada kakakku untuk hadiah kelulusanku? Aku ingin menemui Dany untuk pertama kalinya.Kami tak punya janji untuk bertemu.Ini hanya rencanaku saja.Aku ingin sekali bertemu dengannya.Bisa kau bayangkan 5 tahun berlalu dan bahkan hampir 2 tahun pacaran aku bahkan tak pernah sekali pun bertemu dengannya.Dan sekarang adalah waktunya.
            Setelah menapakkan kaki dibandara Soekarno-Hatta untuk pertama kalinya aku bergegas mencari taksi dan menuju ke kediaman keluargaku dikawasan Mampang Prapatan.Sesampainya aku disana , jelas tak ada satu orang pun dirumah.Ya, rumah itu adalah tempat tinggal ka Adit sebelum akhirnya dia pindah kembali ke Palu.Kakak sudah menitipkan kunci rumah kepadaku , dan sekarang adalah waktunya aku belajar mandiri , sendiri disini untuk beberapa hari.
            Kurang lebih se-jam aku habiskan untuk istirahat sejenak.Setelah menikmati makan siang yang hanya kupesan dari KFC , aku memutuskan untuk memulai pencarianku.Aku segera mandi dan berganti pakaian.Aku memilih untuk menggunakan dress warna kuning favoritku dengan hot pants merah sebagai bawahannya.Aku memakai sepatu high heels merah kesayanganku.Tak lupa aku meraih dompet dan Blackberry-ku diatas meja makan.Setelah mengunci pintu dan menyelipkan kuncinya dibawah pot bunga seperti kebiasaanku , aku segera menyetop taksi dan bergegas menuju ke alamat yang pernah Dany berikan padaku.
            Kurang dari 30 menit akhirnya tiba juga.Aku diturunkan oleh taksi didepan sebuah gang yang aku tak tahu jelas dimana lokasinya.Sebenarnya , ini adalah kali pertama aku kesini dan jujur aku tak tahu pasti jalan-jalan disini.
            Aku terdiam.Kupandangi sekelilingku.Sepi.Tiada orang berlalu lalang.Sampai akhirnya aku melihat sekelompok anak laki-laki yang mungkin berusia sekitar 18 atau 19 tahunan berjalan keluar dari gang.
            “ Eh , Mas permisi gue boleh nanya gak? Rumahnya Dany Aria dimana ya?” Tanyaku seraya menghampiri mereka.
            “……” Tak ada jawaban.Mereka hanya tersenyum sinis.Menatap aku dari atas sampai bawah.Salah seorang dari mereka yang kurus ceking tersenyum-senyum menjijikkan kearahku.Aku sampai ingin muntah melihatnya.Aku menyadari kalau penampilanku sore itu yang menarik perhatiannya.Aku mulai ketakutan saat mereka mulai berjalan mendekatiku.
            “ Lu pada mau ngapain?” Tanyaku dengan nada yang agak tinggi.
            “ Cantik, mending lu jalan ama kita-kita aja deh.Dijamin lu puas.” Lelaki brewokkan itu tersenyum nakal.
            “ Aahhh! Ga mau !! Mundur lu semua!” Jeritku sambil melemparkan dompet yang sedari tadi kupegang ke arah mereka.
            Satu lagi anggota mereka yang penampilannya mirip tarzan , acak-acakkan dan kumel itu menarik lenganku.Tangannya yang besar itu membuat lenganku sakit.
            “ Aaah! Lepasiin..!!” Teriakku sambil memukul-mukul kepalanya.
            “ Ikut aja, ga usah melawan.”
            “ Ga mau ! aduh lengan gue sakit tauu!! Lepasiin, TOLONGGG!” Aku mulai berteriak-teriak.Aku tak mau ikut mereka.Aku tak tahu harus bagaimana sekarang.Kemana orang-orang? Aku bisa mati disini kalau tak ada yang menolongku.
            “ Wooiiii !! Ngapain lu semua? Lepasin cewek itu wooi !!” Seseorang berteriak dari ujung gang.
            Seperti superman dia datang dan menyelamatkanku.Memukul 3 orang bernafsu itu.Aku terperangah menatap sosoknya yang gagah.Si kurus ceking bangkit kembali dan berusaha memukul supermanku dari belakang.Aku tak bisa membiarkan itu terjadi.Ku ambil sebuah kayu yang tergeletak dipinggir jalan dan langsung menghantamkannya tepat dibelakang kepalanya hingga dia jatuh tersungkur.Aku hanya menutup mulutku menatapnya pingsan tak berdaya.
            “ Udah. Ayo lari aja.Mereka kuat banget , gak sanggup lagi gue.” Sekilas aku mendengar itu , bayangan pahlawan yang tadi sudah kukhayalkan sirna seketika.Aku tak tahu siapa dia.Dia menarik tanganku mencari tempat persembunyian.
            Kami bersembunyi disebuah lubang tembok dekat tempat pembuangan sampah.Lelaki itu mendekapku dan menutup mulutku dengan tangannya.Aku hanya bisa memelukknya.Aku sangat ketakutan saat itu.
            Akhirnya , orang-orang jahat itu menyerah untuk mencari kami lagi dan pergi.Saat itu kami aman.Aku mulai mual-mual.Bagaimana tidak, bau sampah itu membuatku tak tahan dan ingin pingsan rasanya.
            “ Lu aman sekarang.Lain kali lu tuh ga boleh keluyuran sendirian , apalagi di gang gue , bahaya tahu!”
            “….” Aku tak menyahut.Kuperhatikan lelaki itu dari atas hingga ujung kaki.Rasanya aku mengenalnya.Apalagi ada rasa yang berbeda saat dia mendekapku.
            “ Lu udah boleh balik sekarang.Bahaya kalau sampe orang-orang tadi nemuin lu lagi.” Lelaki itu hendak berlalu meninggalkanku.
            “ Ah! Tunggu.” Aku menarik lengannya.Mencegah dia untuk pergi.
            “ Apaa?”
            “ Um , makasih ya!” aku tersenyum.
            “ Ya , sama-sama.Udah balik gih.” Dia ingin melanjutkan langkahnya.
            “ Ah , bentar.”
            “ Apa lagi?” Matanya melotot.
            “ Ah , aku ga tau mau balik kemana.Aku baru tadi nyampe Jakarta.Aku ga ingat jalan balik kerumah.Dompet aku juga udah aku pake buat nge-lempar orang-orang jahat tadi.Masa kamu tega ninggalin aku sendiri menggembel disini sih?”
            “ Apaa? Aneh ya lu.”
            “ Haa? Kok aneh sih?”
            “ Lagian dompet ngapain dipake buat nge-lempar penjahat gitu, bego tahu gak!”
            “…..” Aku terdiam dan menunduk.
            “ Trus? Mau gimana ? Gue ada urusan nih.” Dia menatapku lekat-lekat.
            “ Aku ikut kamu aja deh.”
            “ Yah , mana bisa?” Dia agak sedikit keberatan.
            “ Jadi , kamu mau ngebiarin aku ditangkap lagi ama orang-orang jahat tadi disini.” Aku memelas.
            “ Ah , iya deh.Yaudah.” Katanya mengiyakan.
            Dia berjalan sangat cepat didepanku dan meninggalkanku dibelakang.Kakiku sudah sangat terasa sakit berjalan menggunakan high heels.Rasanya aku ingin duduk sebentar.
            “ Hey…” Aku berusaha memanggilnya yang jauh didepanku.Namun dia tak mendengar.
            “ Hey , kriting!! Masih jauh ya? Kaki aku pegel nih.” Teriakku hingga akhirnya dia berpaling.
            “ Siapa yang lu panggil keriting? Gue?” Tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
            “ Iyaa.”
            “ Buta lu ya. Ini tuh ikal , keriting itu rambut lu.Ngerti gak?”
            “ Hahh?” Aku manyun.
            “ Apa?” Dia menatapku sambil berkacak pinggang.
            “ Kamu jahat. Kaki aku kan dah sakit jalan jauh banget.”
            “ Ah! Lu bikin repot aja deh.Nih pake sepatu gue aja.Sini-in high heels lu.” Dia melepas high heels dari kedua kakiku.
             “ Lah , trus kamu make apaan? Masa telanjang kaki gitu?”
            “ Gak apa-apa.Orang rumahnya itu juga.” Katanya sambil menunjuk rumah yang ada persis didepannya.
            Aku agak sebel saat itu.Bagaimana tidak , aku pikir dia laki-laki yang baik dan peduli.Cara bicaranya yang ketus, sikapnya yang jutek, dan tatapan sinisnya jelas membuat aku gondok.Apalagi begitu tahu kalau rumah yang kita tuju sudah sangat dekat didepan mata.Mungkin hanya sekitar 20 langkah saja dari tempatku berdiri.
            “ uh! Kalo tau rumahnya dah deket banget kaya gini kamu kan gak perlu capek-capek minjamin sepatunya ke aku.”
            “ Yee… siapa suruh lu ngomel-ngomel.”
            Aku menunduk kesal.
            “ Eh, Dany.Ini siapa ? cewek lu ya?” Tanya salah seorang temannya begitu melihatku.
            “ Bisa lu. Gak tau.Orang dia aja gue pungut dijalan doang.” Jawabnya sambil tersenyum sinis.Aku membuang muka.Temannya itu tersenyum kepadaku.Aku pun membalas senyumnya.
            Sejenak aku terdiam dan berpikir.“ Orang itu memanggil lelaki didepanku ini , Dany? Dany punya aku?” , aku terus bertanya-tanya dalam hati.Benar.Terjawab sudah semua.Aku merasa dia mirip seseorang saat pertama bertemu.Apalagi saat dia mendekapku ada sesuatu yang aku rasakan , seperti aku sudah sangat dekat dengannya.
            Mataku berkaca-kaca.Aku menatap sosoknya dari atas sampai kaki.
            “ Dia didekatku. Lima tahun tak berjumpa.Sekarang , dia berdiri tepat dihadapanku.Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat merindukannya.” Kataku dalam hati sambil berusaha menahan perasaanku. Dany berjalan mendekatiku, dia menarik tanganku perlahan menuju keluar.
            “ A , Apa?” Bisikku perlahan.
            Kuperhatikan Dany melepaskan jaket yang dipakainya dan memakaikannya padaku.
            “ Teman-teman gue disini cowok semua.Gue tahu ga seharusnya lu gue bawa kesini.Jadi pake aja jaket gue , lu ga boleh terlalu menawan ntar malah ngundang masalah.Selama didalam tetap disebelah gue ya.Jangan jauh-jauh , ntar kalo urusan gue dah kelar kita balik.” Ujarnya sambil tersenyum.
            “….” Aku tak tahu harus berkata apa.Dia tidak seburuk cara bicaranya.Tak seburuk tatapan sinisnya dan tak seburuk sifat dan penampilannya.Dibalik itu semua dia peduli , aku melihat itu semua dengan jelas sekarang.
            “ Apakah yang akan kau lakukan jika aku bilang kalau aku Chacha.Kekasihmu lima tahun yang lalu yang telah kau tinggal pergi? Apakah kau akan membiarkan aku disisimu atau malah meninggalkan aku sendiri lagi??” Tanyaku yang terus kubisikkan didalam benakku.
JJJJJ
            Setelah urusan Dany selesai , dia mengajakku makan disebuah warung pinggiran jalan.Aku bener-bener kenyang setelah sedari tadi perutku terus miss call.Sekarang aku hanya memikirkan , dimana aku akan tidur malam ini.
            “ Sekarang gimana? Kamu mau nginap dimana? Dirumah gue?” Tanyanya tiba-tiba.
            “ Emang boleh? Ntar kamu malah ngapa-ngapain aku lagi.”
            “ Haha , Insya Allah ga.Penampilan luar gue boleh menyeramkan, tapi isi hati gue lu gak tau kan?”
            Kata-kata itu.Dia sering mengucapkannya padaku waktu kami masih pacaran.Aku benar-benar merindukan saat-saat itu.
            Akhirnya, aku memutuskan untuk menginap dirumahnya malam ini.Rumahnya ga begitu besar.Tapi, nyaman buat ditempati.Hari itu , hingga tiga hari kedepannya Dany hanya akan tinggal sendiri dirumah.Keluarganya pergi liburan ke Bandung.Aku heran melihatnya , kenapa dia tak ikut saja.
            Aku akan tidur dikamarnya.Makanya , aku membantunya merapikan kamarnya yang begitu berantakan.Dia juga meminjamkan handuk kepadaku.Setelah mandi , aku pun merasa segar kembali.
            Aku sudah sangat lelah.Tetapi entah mengapa meskipun rasanya aku ngantuk berat , mataku susah sekali untuk terpejam.
            “ Udah mau tidur ? Lampunya gue matiin ya?” Dany berdiri didepan pintu kamarnya.
            “ Aku ga bisa tidur.” Aku bangkit dan duduk bersila diatas tempat tidur.
            “ Yaudah , aku temenin deh sebentar ampe lu tidur.”
            “ umm.” Aku mengangguk dan kembali berbaring. Dany duduk dikursi tepat disebelahku.Aku menggenggam tangan kirinya.Tangan kanannya mengelus kepalaku perlahan.
            “ kamu ga bakalan ngapa-ngapain aku kan?” Bisikku.
            “ Iya ga kok sayang.” Jawabnya pelan.
            Akhirnya aku tertidur juga.Aku berharap ini semua bukan mimpi dan aku juga berharap saat terbangun nanti Dany tetap disebelahku.Seperti ini.
JJJJJ
            Hari ini aku putuskan untuk memberitahu Dany tentang siapa aku sebenarnya.Aku sudah meminta ka Adit untuk memesankanku tiket masuk ke Ancol untuk berdua.Dany pernah bilang padaku kalau dia ingin sekali ketempat itu berdua denganku dan sekarang waktunya untuk mewujudkan itu.Aku tak memberitahukannya kemana kita akan pergi.Tetapi , dia mau saja ikut denganku dan itu menguntungkanku.Kami berangkat kesana dengan mobil milik teman kantor ka Adit yang di Jakarta , aku yang memintanya.
            “ Kita mau kemana sih?” Akhirnya dia bertanya juga.
            “ Ketempat yang sangat ingin kamu datangi berdua denganku.”
            “ Maksud kam…….” Belum selesai dia bertanya aku langsung menutup bibirnya dengan jariku.Aku hanya tersenyum padanya.
            Akhirnya kami pun tiba juga.Aku tak sabar untuk bilang kepadanya tentang aku sebenarnya.Bila nantinya tak sesuai dengan apa yang kuharapkan itu tak kan jadi masalah , bagiku yang terpenting adalah dia tahu saja semua kebenarannya.
            “ Ancol?” Tanyanya begitu sampai.
            “ Iya , kamu pernah bilang suatu saat nanti pengen bisa jalan-jalan bareng aku disini kan?” Mataku mulai berkaca-kaca.Aku tak bisa menahan air mataku lagi.
            “ Ka , kamu , siapa kamu sebenarnya?”
            There’re so many stars in the sky.But only one will always sparkle more than the other one.. and I believe that star is you. Kamu ingat aku?”
            “ Chacha.” Bisiknya perlahan , seolah tak percaya.
            “ Iya Dany. Ini aku.Chacha.” Aku menangis sejadi-jadinya.
            “ Ngapain kamu kemari , Cha?”
            “ Aku pengen ketemu kamu Dany.Aku kangen.”
            “ Hah? Lima tahun ini bukannya kamu sudah melupakan aku? Kamu sudah mencoba untuk mencintai hati yang lain juga kan?” Tanyanya sambil menatapku serius.
            “ Gak. Aku gak bisa , Dan.Kamu percaya atau nggak , sampai sekarang pun aku masih tetap mencintaimu , aku masih tetap menyayangimu.Ga berubah sedikitpun.Aku ga bisa memaksa perasaanku untuk pindah kelain hati.”
            Dany shock mendengar pernyataanku barusan.Dia sungguh tidak menyangka ada wanita yang rela menunggu dirinya untuk kembali.Apalagi dalam waktu yang ga sebentar.Lima tahun lamanya.
            “ Tapi , kalau kamu ga bisa membalas perasaanku lagi , itu ga apa-apa kok Dan , mungkin aku hanya berharap waktu aja yang akan menghapus perasaan aku ke kamu.” Aku menghapus air mataku.Dany berjalan kearahku dan langsung memelukku.Aku menangis dipelukannya.Ini pertama kalinya aku memeluk orang yang selama ini kurindukan itu.
            “ Aku juga ga bisa berhenti mencintai kamu Cha.Setiap saat aku selalu ingin tahu bagaimana kabar kamu.Tapi, aku takut saat aku menghubungimu nanti kamu malah mengabaikanku.Aku cinta kamu.Aku sayang banget sama kamu Cha.Maaf meragukanmu.Terima kasih udah mau setia dan menjaga perasaan itu untukku Cha.”
            “ I , Iya . Janji padaku kalau kamu gak akan pernah pergi meninggalkan aku lagi.”
            “ Aku janji Cha.”
            Aku sangat bersyukur karena semua ini berakhir dengan harapanku.Terima kasih tuhan , karena kau menjawab doaku.Menjaga hatinya agar tetap untukku sehingga penantian ini tak sia-sia.My Only true love is him , forever.No one can change it.Thanks for all God.Aku akan selalu menjaga pemberianmu itu dan tak kan menyakitinya walaupun dia sering menyakitiku.Untuk terakhir kalinya aku ucapkan “ Aku sayang Dany.”
J THE END J

No comments:

Post a Comment

Leave comments here!