Saturday, June 18, 2016

Catatan Ramadhan: Melihat makhluk ALLAH di bulan Ramadhan semoga adalah pertanda baik

Subhanallah.....

Allahuakbar....

Astagfirullah alazim...

Mungkin itu yang akan patut terucap untuk menggambarkan ekspresi yang bermula dari sebuat rasa ketertakutan.

Dapat melihat makhluk ALLAH di sekitarmu, dua kali lebih menakutkan daripada melihat makhluk halus secara nyata.

Seakan membangkitkan semua kenangan di masa lalu...

Orang pasti mengira, apa sih dia ini. Hoax! Bohong! Sok eksis biar dibilang apa?

Jawabannya: terserah... ALLAH yang tahu kebenarannya. ALLAH yang memberikan kesempatan baik seandainya yang bisa kulihat adalah benar, makhluk-makhluk gaib spesial ciptaannya.

Ini bulan Ramadhan. Bulan puasa. Bulan penuh berkah. Penuh rahmat-NYA. Hanya pada bulan inilah, hal-hal yang tidak biasa bisa terjadi.

Beberapa tahun yang lalu, saat duduk di bangku kelas satu SMP.

Kamu percaya kan, kalau sebagian orang mempunyai penglihatan yang berbeda dari orang normal lainnya?

Atau, manusia mempunyai perasaan yang jauh bisa menerka sesuatu yang akan terjadi beberapa waktu ke depan sebelum kejadiannya?

Itu ada. Mereka ada. Dan mereka nyata. ALLAH beri mereka kelebihan yang istimewa. Atau, ALLAH beri mereka kesempatan untuk bisa menyaksikan bukti kebesarannya.

Pernah....

Dulu, pas masih duduk di bangku kelas satu SMP. Menjelang buka puasa, saya sempat marah-marah karena mama tidak membelikan makanan yang saya mau untuk berbuka.

Saya marah-marah, sampai tidak mau makan apa yang ada di meja. Saya masih ingat sekali waktu itu, bertepatan dengan adzan magrib, saya duduk di sisi dinding yang terhubung dengan dapur, sambil menggerutu dalam hati dan mencaci mama saya karena jengkel.

Siapa yang bakalan tahu, kalau pas waktu itu, saya yang duduk berhadapan dengan ruang tamu langsung "terkancing" tiba-tiba.

Saya melihat sesosok makhluk mengenakan jubah putih tanpa wajah duduk di ruang tamu menghadap ke arah saya.

Saya menangis ketika itu. Sampai akhirnya mama saya datang menghampiri dan mengira saya menangis masih karena hal yang sama: tidak dibelikan makanan yang saya inginkan.

Saya langsung memeluk mama saya. Entah kenapa, pas waktu itu, saya langsung semacam menyesali, karena tidak bersyukur dengan apa yang sudah disajikan untuk buka puasa hari itu.

Di benak saya tersirat, mungkin saja itu malaikat. Atau makhluk ALLAH apalah yang lainnya. Dan betapa menyesal saya karena tidak bersyukur atas rejeki yang sudah diberikan oleh-NYA hari itu.

------------------------------------

Hal itu, terulang lagi hari ini: 18 Juni 2016

Setelah adzan magrib, semua orang berkumpul di ruang tengah untuk buka puasa. Saya hendak berjalan ke dapur untuk tambah es buah. Saya melihat sesuatu di sebelah saya. Tepat di dekat kursi. Semacam ada sesuatu di situ. Seperti ada batasan atau ada sesuatu yang berdiri di sana.

Nampaknya seperti apa ya, susah dikatakan. Seperti bayangan yang muncul saat kita menyalakan api, yang bergerak antara batas panas dan udara. Terlihat semacam itu. Tinggi dan besar.

Lagi-lagi, hampir asmaku kambuh...

Saya langsung duduk dan istigfar...

-------------------------------------

Ini bukan karena efek terlalu banyak menonton apa. Atau hanya karena ngikutin apa yang ada di on the spot. Mungkin orang akan berpikir begitu. Tapi, saya tidak peduli. Biarlah hanya saya sendiri yang menyimpannya. Karena saya yang melihat, dan saya yang tahu bagaimana rasanya.

Subhanallah....

Jika memang mereka adalah makhluk ALLAH, maka beruntunglah di bulan ramadhan diberikan kesempatan menyaksikan hal-hal yang semacam itu...

Subuh harinya... tepat jam 11:59, ayam yang kandangnya ada di bawah jendela kamar saya berkokok dengan lantangnya...

Banyak yang bilang katanya kalau mereka berkokok tandanya ada Kuntilanak (kepercayaan antar manusia gitu). Tapi, dalam agama itu pertanda kalau ada malaikat di sekitar kita.

ALLAH MAHA BESAR...

Saya sih takut! Iya. Soalnya pas itu juga Quinn (anak pertama saya) nangis, terus langsung tarik bantal sampai menutupi seluruh wajahnya.

Belum lagi, pas waktu itu mati lampu, dan masak lampu cas yang sudah saya cas dan tidak dipake itu gak bisa nyala. Hp sudah mau mati dan banyak gambar Valak di sosial media. Siapa yang tidak takuuuuut....

--------------------------------------

Saya menceritakan hal ini kepada mama, dan mama lalu beristigfar...

Orang berpikir, mana mungkin dia bisa lihat hal-hal semacam itu, sedangkan saya bukanlah orang yang alim gimana gituuuuu....

Iyalah.... karena manusia kebanyakan sekarang bertingkah macam Tuhan. Sok mereka yang paling baik agamanya.

ALLAH tidak pernah bilang kalau yang dapat semua berkahnya untuk orang yang alim saja. ALLAH tak pernah menjelaskan hal itu begitu.

Banyak orang yang ibadah dengan baik, agamanya baik juga belum tentu dapat jabahannya...

Ini bukan songong... tapi itulah kita, kadang suka lupa diri hanya karena merasa agama dan iman kita paling baik di antara manusia lainnya. Padahal, di mata ALLAH belum tentu sama dengan apa yang kita yakini.

Tahun ini, alhamdulillah....

Kedua orang tuaku akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

Aku selalu sedih, bercampur senang karena akhirnya kesempatan mereka untuk menyempurnakan ibadah sudah dikabulkan oleh ALLAH...

Sedihnya adalah: ada sebuah perasaan yang mengeram di dalam jiwaku. Kalau orang tuaku pergi jauh, mereka tidak akan kembali.

Aku sedih, aku takut sekali. Seakan belum siap jikalau apa yang kulihat di dalam diriku itu benar. Apa pun nanti, aku harus ikhlas. Termasuk merelakan mereka pergi jauh demi menyempurnakan ibadahnya.

Semua yang terjadi di dalam kehidupan selalu punya alasan. Apa yang diatur ALLAH bisa jadi sudah begitu alurnya....

Saya menikah cepat, walau semua yang dekat denganku masih tidak percaya, kenapa bisa? Aku yang hanya sekali pacaran, LDR pula. Aku yang jarang bergaul dengan lelaki. Aku yang anak rumah-rumahan dan biasa saja. Dan masih banyak cerita lain yang tidak ingin aku beberkan seluruhnya.

Intinya adalah: ada gambaran kehidupan yang ditakdirkan oleh ALLAH kepadaku. Sesuatu yang benar-benar seperti sudah ia persiapkan, betapa maha besarnya ENGKAU YA ALLAH....

Hanya kepada ENGKAU-lah semuanya kupasrahkan. Apa pun rencanamu yang ada di depan sana... semua harus aku terima sebaik-baiknya.

Tentang ketertakutanku, tolonglah jaga kedua orang tuaku. Di mana pun mereka berada. Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.... jagalah mereka seperti mereka menjagaku hingga tumbuh dengan baik seperti hari ini....

Tiada siapa pun yang bisa menjaga mereka sebaik-baiknya kecuali ENGKAU YA ALLAH....

------------------------------------

اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، َاْلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ 

ALLAAHUMMAGHFIRLII DZUNUUBII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIRON. WALIJAMII'IL MUSLIMIINA WALMUSLIMAATI, WALMU'MINIINA WAL MU'MINAATI AL AHYAA'I MINHUM WAL AMWAATI, WATAABI' BAINANAA WA BAINAHUM BIL KHOIRAATI, ROBBIGHFIR WARHAM WA ANNTA KHOIRUR RAAHIMIINA, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL ADHIIMI.

 Artinya :
Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu.



Semoga apa yang kau izinkan perlihatkan padaku hari ini adalah pertanda baik YA ALLAH, 

Amin.

1 comment:

  1. Aamiin. Menyerahkan semuanya pada Allah, InsyaAllah hati akan tenang. Kita harus percaya bahwa Allah menciptakan makhluk yang tak terlihat oleh mata manusia

    ReplyDelete

Leave comments here!