Sunday, August 17, 2014

Review buku Made Of Stars - Hana Krisviana


Ilustrasi : Bella Divanda

Judul : Made of Stars
Penulis : Han Krisviana
Editor : Jia Effendie
Proofreader : Mita M. Supardi
Penata letak : Gita Ramayudha
Ilustrasi isi : Diani Apsari
Desain cover : Diani Apsari
Ilustrasi cover : Diani Apsari
Penerbit : Gagas Media
Terbit : 2013
Tebal : x + 270 hlm.
ISBN : 978-979-780-684-2

SINOPSIS:

Dahulu, harapan aadalah sesuatu yang menakutkan bagiku. Tak terhitung berapa kali dia membuatku kecewa dan kehilangan semangat hidup. 

Namun, bintang jatuh yang melintas di langit Roma malam itu mengabulkan keinginan hatiku. Sesuatu yang selama ini kutahan di dalam mulutku, sesuatu yang tak pernah kuucapkan keras-keras, didengarkan oleh sebentuk bintang mati. 

Dia pun datang. 

Seseorang yang hanya hadir sebagai kembang tidurku, kini menjelma malaikat tanpa sayap. Dia yang melengkungkan senyum di bibirku, dan menyebarkan hangat di beku hatiku. Dia membuatku berharap lagi....

•••

"Hope is the thing with feathers
That perches in the soul,
And sings the tune without the words,
And never stops at all,

And sweetest in the gale is heard;
And sore must be the storm
That could abash the little bird
That kept so many warm.

I've heard it in the chilliest land
And on the strangest sea;
Yet, never, in extremity,
It asked a crumb of me."

EMILY DICKINSON 

•••

Aubrey Voerman. Gadis yang pindah ke Roma dan tinggal dengan kakeknya setelah ibunya meninggal karena overdosis obat tidur dan alkohol. Gadis ini selalu menutup diri dari dunia luar, bahkan pada kekasihnya sekali pun. Bree, begitulah sapaannya.

Frans Voerman, adalah Seorang pensiunan duta besar yang beralih profesi menjadi chef. Kakek Voerman adalah satu-satunya keluarga yang sudi menampung Bree. Penghasilannya yang tinggal seorang diri lebih dari cukup untuk menghidupi mereka berdua.

Zach Morette. Laki-laki yang tampan. Bree dan Zach sudah berpacaran dua tahun. Sekilas, mereka terlihat sebagai pasangan yang sangat serasi. Zach terlihat kalem namun cuek. Sebelum menjadi pacar Bree, Zach adalah teman pertamanya begitu pertama kali menginjakkan kaki di Istituto Pontificio Sant'Apollinare.

Milo Cassini, adalah anak Lucrezia, calon kakak tiri Zach Morette. Ayah Zach dan ibu Milo sudah empat tahun tinggal serumah. Mereka berencana untuk menikah dalam beberapa bulan ke depan. Milo identik dengan semua hal buruk. Tapi setelah kecelakaan, semuanya berubah 180 derajat. 

Anael. Malaikat pelindung bagi Aubrey. Dia selalu berada di dekat gadis itu walaupun dengan wujudnya yang lain.

•••

Cerita bermula dari sosok Aubrey Voerman yang sebut saja masih
dalam keadaan berkabung setelah ditinggalkan oleh ibunya. Bree pindah ke Roma untuk tinggal bersama kakeknya. 
Ditemani angin musim gugur yang berembus, Bree memperhatikan ketiga anak kecil yang berlarian di depannya. Hingga akhirnya salah satu dari mereka, Clara seketika teralih ketika matanya menangkap sebentuk cahaya yang menoreh kelamnya langit malam dengan kilatan. Aubrey ikut memandangi langit malam. Pada saat sebuah bintang jatuh melintas dilangit yang gelap, anak-anak itu mulai
berteriak dan kemudian memanjatkan harapannya. Karena menurut mereka, harapan mereka akan terkabulkan jika memohon saat ada bintang jatuh. Salah satu anak juga meminta Aubrey membuat permohonan. Awalnya Aubrey menolak secara halus, tapi kemudian ia akhirnya memanjakan permohonan juga. Dan ia berharap, permohonannya itu bisa terkabul.

Zach Morette, sedang bersantai kala itu. Ia mengabaikan telepon yang sudah berdering ke sekian kalinya. Jika saja calon ibu tirinya tidak berteriak dari dapur, ia tidak akan sudi beranjak dari sana. Zach tahu, jika calon ibu tirinya sudah mulai mengomel, ia tidak akan bisa menghindar. Dan saat menempelkan gagang telpon ke telinganya, ia langsung diserang cercaaan ayahnya dan kabar buruk baginya, dan juga calon ibu tirinya. Milo Casini, anak dari calon ibunya yang selama empat tahun terakhir hidup bersamanya dalam satu atap kecelakaan dan kondisinya cukup parah.

Setibanya di rumah sakit, Zach dan Lucrezia, ibu Milo, hanya bisa melihat tim dokter mulai mengerumuni Milo. Tim dokter dengan alat kejut jantungnya sudah siap dengan hitungan satu, dua, tiganya. Tim dokter melakukan beberapa kali prosedur alat kejut jantung, hingga mereka kemudian hilang harapan. Kecelakaan yang menimpa Milo benar-
benar parah. Saat salah satu dokter mulai menatap keluar tepat ke langit Roma, ia melihat bintang jatuh bergerak cepat di langit yang hitam pekat. Di sanalah ia menitipkan sebuah harapan. Harapan agar Milo berhasil di selamatkan. Dan itu benar-benar terjadi. Detak jantung Milo kemudian mulai terdeteksi. Milo selamat.

Bree, sapaan akrab Aubrey Voerman, adalah kekasih Zach Morette. Status hubungan mereka mungkin adalah kekasih. Tapi Bree sudah tidak merasakan ada percik cinta lagi di antara mereka beberapa waktu terakhir ini. Hubungan mereka hanya sebatas status saja sekarang. Zach lebih memilih mengabiskan waktu bersama dengan teman-temannya. Aubrey tidak mempermasalahkan itu, dan menjalani semuanya dengan santai. Toh nantinya dia juga akan segera mengetahui akhirnya.

Keduanya tengah disibukkan dengan jadwal latihan pertunjukkan mereka. Zach dan Aubrey sendiri terpilih menjadi pemeran utama setelah melakukan seleksi langsung yang dinilai langsung oleh para guru. Tapi, ada satu orang yang tidak senang jika Aubrey yang memerankan tokoh utama wanitanya. Dia adalah Allegra. Gadis itu bahkan membawa serta ayahnya untuk melakukan protes. Tapi setelah Aubrey membuktikan bahwa ia pantas mendapat peran utama, Allegra bahkan ayahnya tidak berkomentar apa-apa. Akan tetapi, tetap saja, gadis itu tidak akan diam saja saat peran yang harusnya dimainkan olehnya direbut oleh Aubrey.

Milo Cassini. Setelah perjuangan panjang setelah kecelakaan itu, akhirnya dia sadarkan diri. Luka akibat kecelakaan fatal itu juga sembuh begitu cepat. Tim dokter yang menangani Milo benar-benar merasa aneh dengan laki-laki itu. Walaupun tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada Milo, kecelakaan tetaplah kecelakaan yang walaupun hanya sedikit, pasti berdampak pada yang mengalaminya. Milo hilang ingatan. Semua ingatannya di dunia ini terlupakan tanpa sisa.

Bree yang berencana menjenguk Milo ke rumah sakit bersama dengan Zach merasa sedikit aneh saat semua orang mengatakan bahwa Milo adalah sosok laki-laki buruk dan menakutkan. Tapi sosok yang tengah ada di hadapannya kini, benar-benar sosok yang berbeda. Dia adalah sosok yang bisa memberi kehangatan pada Aubrey bahkan saat Zach sendiri tidak bisa memberikannya. Pertemuan
singkat di atap rumah sakit itu membuat Aubrey yakin bahwa Milo tidak seperti yang diceritakan Zach ataupun orang lain. 

Sejak pertemuannya saat itu, Milo terlihat sering menemui Aubrey dengan sengaja. Di hari pertemuan mereka yang pertama, Milo pernah membawakan bunga dandelion yang sudah gundul. Saat Aubrey tanya bagaimana mungkin Milo membawakan bunga dandelion yang gundul untuknya, laki-laki itu hanya menjawab, dia sudah menerbangkan serbuk bunga dandelion yang membuat permohonan untuk gadis itu. Permohonan agar Aubrey selalu bahagia dan mendapatkan hari yang menyenangkan. Bree terkesan. Ia bahkan tidak pernah menyangka, Milo, laki-laki yang belum Ia kenal mau susah-susah meniupkan dandelion hanya untuk mengharapkan harinya menyenangkan.

Hari demi hari, mereka terlihat semakin dekat. Hingga Zach yang merupakan kekasih Aubrey mulai tidak sabar dan kesal. Ia melampiaskannya pada Aubrey. Kerumitan hubungan mereka akhirnya dipecahkan oleh Aubrey sendiri. Ia mulai mengatakan apa yang ia rasakan selama ini ketika Ia berpacaran dengan Zach. Dan laki-laki itu juga mengemukakan alasan yang sama dengan Aubrey yang membuat gadis itu mengernyit. Aubrey tidak pernah berniat seperti itu. Jika saja bukan karena suatu hal yang harus Ia tutupi rapat-rapat, Aubrey tidak akan membangun benteng pertahanan begitu kuat untuk hubungannya dengan Zach. Tapi ia benar-benar sudah tidak bisa lagi mempertahankan hubungan itu.

Di sisi lain juga, Aubrey mulai menyadari bahwa perlahan-lahan ia mulai merasakan hangatnya kasih sayang saat bersama dengan Milo. Laki-laki itu seakan memberikan kenyamanan yang biasanya hanya ia dapatkan dari sosok yang selalu muncul dalam mimpinya. Sosok yang belakangan tidak pernah muncul lagi. Sosok yang mengingatkan Aubrey akan Milo yang sering berada di dekatnya.

Lalu bagaimana Aubrey akan menghadapi kenyataan yang selama ini berusaha ia sembunyikan?

Ketika Allegra menjebaknya dengan tuduhan menggunakan obat-instan terlarang hingga membuatnya harus berhenti dari peran yang akan Ia mainkan di drama. Ketika semua orang tahu tentang dirinya yang sebenarnya. Ketika semua orang mengetahui rahasia yang selalu ingin Ia sembunyikan rapat-rapat jauh dari siapa pun di muka bumi ini. 

Bagaimanakah kelanjutan hubungan Bree dan Zach? Masihkah laki-laki itu mau bertemu dirinya sekalipun tahu kebenaran pahit yang selalu Ia rahasia kan, selalu Ia tutupi yang merupakan alasan mengapa Ia selalu menghindari agar orang lain tahu lebih banyak tentang dirinya.

Kemanakah sosok malaikat yang selalu berada disisi Bree di kala gadis itu sedang sedih dan terpuruk? Apakah Tuhan mengirimnya melalui sosok Milo yang selalu membuat hatinya menjadi lebih baik bilang berada di sebelahnya?

Lantas, bagaimanakah dengan harapan Bree? Apakah bintang jatuh itu mendengarkannya?

Bagaimanakah ketika waktu milik Bree terhenti? Ketika Ia seakan nyaris berlalu meninggalkan dunia fana ini. Berbagai kenangan datang menghiburnya, berharap gadis itu bisa segera terbangun dan tersenyum mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.  Ketika saat itu tiba, apakah harapan yang selalu Ia ragukan itu benar-benar bisa membuatnya kembali?

'jangan berdiri di samping kuburanku dan menangis; 
Aku tidak ada di sana. Aku tidak tertidur.
Aku adalah ribuan angin yang bertiup.
Aku adalah kilauan kristal yang gemerlap di atas salju.
Aku adalah sinar mentari yang menyentuh gandum yang baru menguning.
Aku adalah hujan di musim gugur yang lembut.
Ketika kau terbangun dalam pagi yang hening, 
Aku adalah burung-burung tenang yang terbang mengitar dalam ketergesaan.
Aku adalah bintang lembut yang bersinar saat malam hari. 
Jangan berdiri di samping kuburanku dan menangis; 
Aku tidak ada di sana. Aku tidak pernah mati.'

DO NOT STAND AT MY GRAVE AND WEEP, puisi Mary Elizabeth Frye. (terjm. Bebas)

•••

MADE OF STARS. Aku suka sekali dengan cerita ini. Penulisnya adalah Hana krisviana. Setidaknya kami memiliki nama panggilan yang nyaris mirip. Covernya cantik sekali. Warna biru sendu yang menawan. Menggambarkan tempat di Roma yang khas dengan langit biru berbintang yang menyatu. 

Penguasaan settingnya baik. Kita serasa diajak masuk ke dalam cerita dan ikut merasakan perjalanan di kota Roma. Aku bener-bener serasa masuk ke dalam cerita. Berada di antara Bree, ataupun Milo ah Anael. Ya, Anael yang merupakan malaikat penjaga. Siapa yang menyangka akan ada kisah begitu menyentuh yang ditorehkan oleh sang protector? Seandainya bisa meminta, aku juga ingin memiliki Anael untuk menemani hari-hariku.

Setelah membaca buku ini, rasanya aku yang suka dengan hal-hal berbau dongeng, tentang bintang jatuh dan harapan itu seperti yakin, bahwa siapa yang mengira kalau mungkin saja langit bisa mendengar.

Buku ini RECOMMENDED banget! Jangan bilang kamu pecinta novel kalau ga punya buku ini.

Awal yang mengejutkan dengan akhir yang tak terduga. Kisah perjalanan seorang anak perempuan yang tegar dan walaupun hidup dalam keraguan Tetapi tetap percaya bahwa harapan itu masih ada dan pasti ada.

Mari berharap pada bintang.
HANNA ENKA
Twitter : @hannaaabelle

No comments:

Post a Comment

Leave comments here!