Thursday, December 4, 2014

Maya-Hanna enka

Hai, Maya. 
Masihkah kau ingat aku? Masihkah kau ingat kisah kita ketika memandangi langit dan laut yang terlihat bagai menyatu tanpa batas?
Awalnya, Ku pikir akan seperti itu jalan cerita cinta kita. Namun sayang. Hidup itu penuh dengan ketidakpastian. Banyak hal yang tak dapat kita terka terjadi dengan sendirinya.
Kau tahu, tiap kali aku berdiri di bawah pepohonan kelapa yang bergerak mengikuti alunan angin, aku selalu tersentak. Seakan nyiur itu membawa lagu dari tempatmu berada. Di mana, jarak kita yang tak lagi dapat dijejaki, ragamu yang kini tak dapat Ku sentuh, hanya rindu yang kau sisakan
Maya, engkau semu. Engkau kini hanya ada dalam bayangan kenanganku. Dan, sampai mati akan selalu tersimpan di dalam memoriku.

Renaldy Bara
Oleh : Hanna enka

No comments:

Post a Comment

Leave comments here!