Sunday, December 7, 2014

A.K.U oleh Hanna enka

Aku terkadang berpikir, tentang dulu, awal kelulusan SMA. Tentang bagaimana orang tuaku memintaku untuk memilih jurusan ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Lucunya, memilih jurusan itu sebenarnya sama dengan memilih masa Depan bukan ya? Dan orang tua kebiasaan adalah meminta kita masuk ke jurusan yang dia mau dan terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Hasilnya? Kadang tidak begitu baik, karena akhirnya justru kita malah menyesal.
Tapi, tenang. Aku tidak menyesali jurusan yang aku tempati. Hanya saja, aku sempat sedih karena awalnya tak sesuai dengan apa yang aku rencanakan.

Cuti dari proses perkuliahan membuat aku berpikir tentang banyak hal. Aku bukanlah tipikal anak muda yang suka nyantai dan menikmati waktu senggangku untuk berbagai hal yang tidak menghasilkan sesuatu. Perjalanan hidup membuatku belajar untuk menjadi orang yang lebih bijak dalam bertindak.

Ketika orang lain sibuk mengurusi tugas ini itu, aku pun tak boleh diam. Cuti sama halnya dengan "ada waktu untuk berkarya dan berimajinasi."

Aku adalah salah satu dari sekian banyaknya anak muda di dunia. Dan aku punya cara sendiri untuk mengekspresikan hidupku tanpa ada yang membatasi. Baik itu waktu, orang maupun keadaan.

Nyatanya, juga orang-orang sukses tidak selalu berasal dari mereka yang memperoleh gelar berjuta predikat. Setingkat level rendah saja mampu menjadi orang hebat. Menginspirasi dan  memotivasi orang lain.

Perjuangannya mungkin berat, karena seringkali dipandang sebelah mata. Nyatanya, yang tinggi-tinggi sekolah juga belum tentu ujung-ujungnya jadi orang sukses. Hidup itu ibarat roda yang dilalui oleh marmut. Terus bergerak, berputar tanpa tahu di mana ujungnya. Penuh misteri tanpa bisa ditebak "seperti ini jalannya."

Manusia punya berbagai cara untuk menghargai hidup mereka masing-masing. Cuti sementara, bukan berarti aku berhenti belajar. Tuhan hanya sedang memberiku hadiah, waktu yang berharga. Agar aku lebih bisa mengekspresikan diriku, melakukan apa yang bisa aku lakukan, dan membuatnya bermanfaat untuk orang yang lainnya.

Anak muda itu tidak pandang umur. Walaupun sudah berusia, buka berarti dia pensiun dari masa muda. Karena semangat anak muda itu tetap menyala dan berkobar. Kuat dan menderu tak lekang oleh usia.

Status yang berubah pun sama. Jangan hanya karena sudah berkeluarga, punya 2 anak dan harus mengurusi suami sepenuhnya harus menjadi orang tua. Setiap orang punya caranya masing-masing untuk menghargai hidup. Karena, ada semangat di dalam diri setiap orang, menyulutkan mimpi untuk perubahan yang lebih baik.

Tahukan seberapa kuatnya emosi dari sebuah impian memacu diri setiap orang? Itulah harapan yang membuat manusia kuat, hidup dan bertahan.

Selagi aku masih bagian dari anak muda Indonesia, siapa yang bisa menghentikan langkahku?

Kadang, untuk hal yang kita ingin sekali capai, kita harus keras kepala. Hehe. Benar kan?

Asa pun tak berhak untuk menghalangiku. Karena aku sama, manusia yang berwujud yang punya sejuta mimpi yang ingin aku capai.

Pesannya, nikmati. Kapan lagi bisa berkarya, dan menginspirasi orang lain?

Muda, tua, apa pun statusnya, tidak ada batasan. Berkarya itu luas dan bebas.

Salam,
Hanna enka

No comments:

Post a Comment

Leave comments here!