Wednesday, October 22, 2014

Untukmu yang di sana

4 hari sudah, Ia tertidur di dalam tabung kaca itu tanpa dekapan kasih sayangku.
Sendirian, bertemankan suasana sendu dengan anak-anak lainnya diiringi suara tetesan infus yang berjalan kadang tak seirama satu sama lainnya.

Lemah, dalam deru napas yang tersengal,
Sesekali kau membuka mata, terlebih banyak kau memejam.
Rindu, begitu rasanya kala jauh diterkam oleh jarak.
Sosok ibu merindukanmu lebih dari apapun.

Ingin sekali, keberadaanmu itu kurasakan tepat di dekatku.
Namun, kondisi berkata lain terhadap kenyataan yang tersaji.

Kadang, aku berpikir,
Betapa sulitnya melewati hari dengan keadaanmu yang jauh dari pantauanku.

Hidup ini hanya sekilas.
Layaknya perjalanan kepompong yang usai hingga peristirahatan terakhir setelah terbang mengalun dalam dunia yang fana.

Kulayangkan doa,
Jika Tuhan mempunyai jarak sebatas Nafas dan nadi yang berdenyut,

"Engkau tahu Ia kuat. Engkau tahu, Ia ada di dunia untuk sebuah perjuangan. Kala memang kau menghadiahkan kehidupan untuknya, Tuhan, siapapun, akan berharap, engkau berikan kesempatan baginya untuk bisa berkumpul bersama."

Rinduku selalu tercurah dalam derai air mata yang mengiringi ucapan doaku yang tulus sebagai seorang ibunda.

Kasih sayang, itu tidak mengenal. Apakah kau sempurna atau tidak,
Apakah kau yang terbaik atau tidak,
Apakah kau diinginkan ataupun tidak diinginkan.

Kehidupan manusia yang sebelumnya telah mengajarkan kita tentang bagaimana hidup itu,

Kasih sayang sejati akan selalu tercurah, tanpa memandang satu pun alasan, kekurangan, keadaan yang terjadi.

Sayang, ibu merindukanmu.
Ayah pun demikian.
Bahkan, saudarimu pun menantikan keberadaanmu.

Ini bukan tentang bagaimana orang menilai dirimu, ataupun beranggapan banyak hal tentangmu.

Tapi kau ada, bagian dari kami.

Sampai nanti,
Akan selalu dinanti,
Hingga kau bisa hadir di sini.
Bersama,
Nyata dan dalam iringan tangisanmu di sekeliling kami.

Tuhan,
Kau tahu betapa besar hatiku, 
Kau tahu seberapa tulus aku menantikannya.

Tolong, jagalah Ia untukku.
Berilah Ia kesempatan untuk merasakan kasih sayang yang sama seperti yang selalu ingin aku bagikan kepada keluarga kecilku, 
Yang kedua paling berharga setelah kedua orang tuaku.

....

HANNA

No comments:

Post a Comment

Leave comments here!