BEST RIVAL - NAIMA KNISA
Lizzy, begitu sebutannya. Adalah
seorang mahasiswa di jurusan teknik arsitektur di salah satu universitas
terbaik di kawasan Indonesia timur. Awalnya, ia memilih jurusan tersebut karena
asal-asalan. Ia sempat memilih untuk tidak melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. Akan tetapi, ia tidak ingin mengecewakan harapan orang tuanya yang
menginginkan dirinya melanjutkan hingga ke bangku kuliah.
Lizzy adalah anak yang cekatan,
pintar dan kreatif. Ia selalu mempunyai solusi yang unik ketika mengerjakan
tugas atau permasalahan seputar mata kuliah di kampus.
Suatu hari, dosen memberikan
tugas mata kuliah teori arsitektur. Mereka diminta untuk mengamati
bangunan-bangunan arsitektur yang ada di dunia dan mendeskripsikan materi
pendekatan yang diterapkan oleh sang arsitek pada bangunan rancangannya.
Hidup di jurusan ini,
persaingannya sangat besar, ketat dan keras. Setiap orang selalu bersaing satu
sama lain untuk mendapatkan predikat terbaik dalam setiap mata kuliah. Lizzy
berhasil menyelesaikan tugas tersebut dengan cepat, sebelum batas waktu yang
ditentukan. Ia juga membantu teman-teman lain yang masih bingung dengan tugas
tersebut dengan memberikan penjelasan lebih rinci seputar materi yang
menjelaskan tentang aspeknya. Ody adalah salah seorang yang dibantu oleh Lizzy yang juga merupakan sahabatnya.
Ody tahu kalau Lizzy adalah anak
yang pintar dengan nilai terbaik di setiap semesternya. Muncul niat dalam
hatinya untuk menyaingi gadis itu. Siapa yang mengira, Ody berbohong kepada
Lizzy ketika akan mengkopi tugas dari laptop milik gadis itu. Ody bukanlah
mengambil materi perkuliahan, melainkan mengambil tugas milik gadis itu tanpa
sepengetahuan Lizzy.
Ketika pengumpulan tugas, Ody
membuat makalah miliknya sesempurna mungkin. Lebih bagus dan lebih baik dari
milik Lizzy.
“Kalian masih ingat dengan baik
syarat tugas ini, kan?” Tanya dosen sambil memeriksa satu per satu makalah yang
dikumpul di atas mejanya. Ia lalu mengangkat dua buah makalah ke udara. “Ini.
Kenapa ada yang sama?”
Lizzy tertegun. Ia hapal betul
dengan makalah miliknya. Alisnya mengerut. Bagaimana bisa ada yang mempunyai
tugas sama persis dengan miliknya? Ia menoleh pada Ody. Laki-laki itu pura-pura
mengacuhkannya.
Betapa sedihnya hati Lizzy.
Terkadang, kebaikan kita kepada orang lain justru dimanfaatkan untuk sesuatu
yang salah karena ego. Hidup memang penuh persaingan. Siapa yang mengira, yang
kita percaya justru menjadi rival kita? Lawan bisa menjadi kawan, sedangkan
kawan bisa menjadi lawan. Kawan adalah saingan, tetapi kawan bukanlah musuh
yang patut ditusuk dari belakang. Untuk menjadi yang terbaik tak perlu mencuri
kemampuan orang lain. Karena kita pun bisa menjadi yang terbaik dengan belajar
dan mau berusaha untuk menjadi lebih baik.
***
No comments:
Post a Comment
Leave comments here!